CIREBON, - Pemerintahan Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, menggelar adat tradisi "Mapag Sri". Sebagai bentuk rasa syukur dengan hasil bumi yang berlimpah. 


Berbagai hiburan budaya seperti pertunjukan Wayang kulit dan Sandiwara diadakan, hingga masyarakat tumpah ruah berbahagia memenuhi halaman Kantor Desa. 


Adat Mapag Sri merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen kali ini yang berlimpah ruah di Desa Luwung kencana. Para Kuwu Se Kecamatan Susukan  khidmat menyaksikan pagelaran wayang kulit dari Langgeng Penggalih. Senin (26/5/2025)


Kuwu Desa Luwung Kencana, Mustofa menyampaikan Desa Luwung Kencana sudah rutin setiap tahun melaksanakan kegiatan adat tradisi Mapag Sri sebagai bentuk syukur pada Tuhan. 


Adat Mapag Sri terlaksana berkat dukungan dari masyarakat, dan bukan sebagai eforia tetapi bentuk pengabdian kepada para leluhur yang telah menyukseskan desanya dan meninggalkan tanah yang subur untuk pertanian.


"Adat Mapag Sri merupakan warisan leluhur sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dengan hasil panen  yang didapat masyarakat Luwung kencana,saya berharap pemkab cirebon selalu memberikan dukungan yang terbaik untuk desa kami, desa kami memiliki lahan pertanian yang subur" kata Mustofa.


Mustofa menyebut bahwa Desa Luwung Kencana memiliki lahan pertanian yang cukup luas yaitu karena berada di wilayah perbatasan Indramayu dan Majalengka.


"luas lahan pertanian 512 hektare, itu di antaranya karena Desa Luwung Kencana berada di perbatasan dua wilayah Kabupaten berbeda, ini menjadi simbol kesejahteraan dan kesuburan semoga kedepan menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan dukungan infrastruktur jalan yang memadai" ujarnya


Mapag Sri merupakan tradisi turun temurun yang digelar tiap tahun di Desa Luwung Kencana. Hebatnya, acara ini tak hanya diikuti para petani, melainkan seluruh lapisan masyarakat. 


"Acara Mapag Sri di gelar di tiga dusun yang berbeda, diantaranya ada di dusun induk,dusun gebang sari dan dusun kertawinangun menampilkan hiburan budaya wayang kulit dan sandiwara" ungkapnya


Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Abdul Kodir yang juga putra daerah asal Desa Luwung Kencana mengatakan, pihaknya mengapresiasi penuh dengan terlaksananya kegiatan adat Mapag Sri yang terus di lestarikan Desa Luwung kencana. 


"Mapag sri merupakan adat budaya dari leluhur yang masih melekat di setiap desa sampai hari ini, adat ini diadakan ketika menjelang musim panen tiba, sangat luar biasa memang tidak lepas dari budaya ke Cirebonan dan terus meregenerasi dengan harapan para petani agar mendapatkan hasil panen yang melimpah" ungkapnya


Tradisi Mapag Sri, lanjut Kodir merupakan ungkapan syukur masyarakat agraris setempat dengan hasil panen padi yang melimpah semoga desa poros ini atau desa perbatasan ini lebih diperhatikan lagi terutama infrastruktur dan fasilitas pendidikan serta kesehatan. 


 “Acara Mapag Sri itu ungkapan syukur petani masyarakat Desa Luwung Kencana terhadap masa panen kali ini tradisi yang sudah berlangsung selama puluhan hingga ratusan tahun diikuti seluruh kalangan, pelaksanaan panen raya pada tahun ini memberikan hasil yang melimpah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani" pungkasnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama