ANTP - Kabupaten Cirebon, Suasana memanas saat masyarakat Ujunggebang Kecamatan Susukan melakukan audensi dengan pemdes Ujung gebang untuk mempertanyakan APBDes desa. Jumat (23/5/2025). 



Warga yang tergabung dalam perwakilan masyarakat terus mempertanyakan anggaran desa yang dilakukan pemerintaan desa kepemimpinan kuwu Tarman.


Audensi dibuka oleh Kasi Trantib Kecamatan Susukan, Sukawi, dengan kehadiran lengkap Muspika, forum dalam audensi bisa berjalan lancar, tetapi justru sebaliknya. Warga seperti sudah lama memendam keinginan mempertanyakan anggaran desa yang selama ini dianggap janggal. Satu per satu pertanyaan dan dugaan penyelewengan anggaran dikemukakan.


Masyarakat menilai RPJMDes Misterius, tidak jelas Pungli "Suksara" Terjadi, namun masyarakat kecewa karena semua tak mendapatkan jawaban yang jelas.


Selain anggaran Masyarakat juga mempertanyakan pemberhentian perangkat desa tanpa S K, tenaga pembantu desa yang ditunjuk tanpa prosedur, hingga dugaan perdes asal jadi. 


"Soal dana “Suksara” itu termasuk pungutan liar per 80 kilo gram hasil para masyarakat petani yang dinilai tak punya dasar hukum, ini pungli terselubung. “Gak jelas tujuannya, gak ada transparansi, masyarakat cuma jadi korban,” Kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya. 


"kejanggalan penetapan APBDes Perubahan. Hingga surat dari kecamatan dikeluarkan 14 Maret 2025, tapi anehnya APBDes ditetapkan tanggal 28 Desember 2024. “Ini logika kalender mana?” ujar warga lainnya. 


Masyarakat menilai Kuwu Tariman Tak Tegas, Wargapun Siapkan Langkah Hukum, Ketika 4 pertanyaan oleh warga tapi tak di jawab dengan jelas Kuwu kelihatan kebingungan untuk menjawab. 


Kuwu hanya mengatakan Untuk soal Suksara, akan tanya dulu ke Raksa Bumi. Warga sangat kecewa Tak satu pun jawaban dianggap memuaskan. 


“Jawaban mereka muter-muter, gak nyambung! Hampir dua jam kita duduk, nihil hasilnya. Kalau warga belum puas, bisa jadi kita akan turun aksi,” ancam salah satu tokoh masyarakat. 


Ia memastikan laporan sudah dilayangkan ke DPMD dan Polres. Warga tak main-main. Ini bukan sekadar audensi, tapi sinyal bahwa masyarakat Desa Ujunggebang sudah muak pada pemerintahan Kuwu Tariman


Rakyat akan Bergerak, Demokrasi Bergolak, Audensi ini jadi cermin hidupnya demokrasi di akar rumput. Masyarakat tak lagi diam. Mereka awasi, kritik, dan berani buka suara. Jika Pemerintah Desa tak segera berbenah, bukan tak mungkin gelombang protes makin membesar.

( Sri redaksi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama