CIREBON, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Cirebon terus berinovasi dalam program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, Lapas menjajaki kolaborasi strategis dengan Sentra Batik Ciwaringin untuk merencanakan kegiatan pelatihan membatik dengan media yang unik, yaitu payung. Rabu (12/11/2025).
Kunjungan jajakan kerja sama ini dilakukan oleh tim dari Lapas Narkotika Cirebon ke Sentra Batik Ciwaringin yang terkenal dengan motif Mega Mendung khas Cirebon. Rencana ini diharapkan dapat menjadi program terobosan yang tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga membekali WBP dengan keterampilan praktis dan bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Lapas Narkotika Cirebon, Machda Landasny, menyampaikan bahwa program pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari terapi okupasi dan persiapan WBP untuk kembali ke masyarakat.
"Kami ingin memberikan bekal yang berarti bagi Warga Binaan. Membatik di atas payung merupakan sebuah seni yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kreativitas. Nilai-nilai ini sangat kami butuhkan dalam proses pembinaan. Selain itu, hasil karya berupa payung batik memiliki nilai jual yang promising, sehingga dapat menjadi modal bagi WBP untuk berwirausaha setelah mereka bebas nanti," ujar Kalapas Narkotika Cirebon.
Sementara itu, perwakilan dari Sentra Batik Ciwaringin, Sultoni, menyambut baik inisiatif dari Lapas Narkotika Cirebon. Ia menyatakan kesediaannya untuk berbagi ilmu dan keahlian dalam membatik, khususnya teknik membatik di atas media payung yang memiliki tantangan tersendiri.
"Kami sangat mendukung program yang positif dan membangun seperti ini. Batik adalah warisan leluhur yang harus kita jaga. Jika melalui program ini kami bisa turut serta membantu menyembuhkan dan memberdayakan, itu adalah suatu kehormatan. Kami siap memberikan pelatihan terbaik agar para peserta bisa menghasilkan karya yang berkualitas dan bisa dibanggakan," tutur Sultoni.
Program pelatihan membatik media payung ini rencananya akan diikuti oleh WBP yang memiliki minat dan bakat di bidang seni. Pelatihan tidak hanya mencakup teknik membatik tradisional, tetapi juga pengenalan motif-motif khas Cirebon, manajemen pemasaran sederhana, serta cara mengemas produk agar memiliki nilai tambah.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, Lapas Narkotika Cirebon berharap dapat menciptakan wadah kreatif yang produktif bagi WBP, sekaligus berkontribusi pada pelestarian budaya batik Cirebon. Langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Lapas dalam mempersiapkan WBP menjadi individu yang mandiri dan siap berintegrasi kembali dengan masyarakat. (Redaksi)

Posting Komentar